Peringatan Tahun Baru Islam, Gubernur Kalsel : Momentum Perbaikan dan Peningkatan Iman, Ketakwaan Kepada Allah SWT

 

 

 

Peringatan Tahun Baru Islam Di Mesjid Raya Sabilal Muhtadin

 

Banjarmasin, Lensa-Banua.– Gubernur Kalsel H. Muhidin melalui Pj. Sekdaprov Muhammad Syarifuddin, M.Pd menghadiri peringatan tahun baru Islam 1447 hijriah yang digelar Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin pada Kamis malam 14 Muharram/10 Juli 2025. Kamis (10/7)

Acara yang dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Rahmadi (Qari Remaja Terbaik MTQN ke XXIX tahun 2022).

Hadir pula para ulama, tokoh masyarakat, pengurus organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, dan ribuan masyarakat Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura, dan sekitarnya.

Gubernur Kalsel H. Muhidin dalam sambutannya yang disampaikan Pj. Sekdaprov, mengajak seluruh masyarakat muslim di Banua, untuk menjadikan tahun baru ini sebagai momentum perbaikan dan peningkatan iman, ketakwaan, dan amal ibadah kepada Allah SWT.

Disampaikan Gubernur H Muhidin, mengajak agar mengisi hari-hari dengan kebaikan, memperbanyak zikir, sedekah, dan menjaga akhlak.

Dipercaya, kemajuan suatu daerah salah satunya dapat diukur dari kualitas manusianya yang bertakwa, berilmu, dan berakhlak mulia.

Tausiah peringatan tahun baru ini disampaikan imam Masjid Raya Sabilal Muhtadin KH Ilham Humaidi.

Dalam tausiah, pengisi pengajian rutin di Masjid Raya Sabilal Muhtadin ini mengatakan, bahwa tahun baru Islam (hijriah), terkait erat dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.

Dijelaskan pula tentang pengertian hijrah dan orang yang hijrah (muhajir), hingga makna yang terkandung dalam perjalanan hijrah Rasulullah beserta para sahabatnya.

“Tinggalkan hal-hal yang tidak ada manfaatnya,” pesan Guru Ilham Humaidi.

Salah satu cara memakai hijriah lanjutnya, pilih teman atau sahabat yang baik (kedekatan berlandaskan iman), dan meninggalkan teman yang menyebabkan seseorang semakin jauh dengan Allah SWT atau menghalangi kebaikan.

Mengutip pesan dari buyut Rasulullah, Ali Zaenal Abidin bin Husien, disampaikan KH Ilham Humaidi, agar menjauhi atau tidak berteman dengan lima orang ini yakni orang bodoh dalam urusan agama, orang yang bakhil (pelit), orang fasik (pendosa), orang yang pembohong, dan orang suka memutuskan tali silaturrahim.

Pada kesempatan itu, Ketua Banlo MRSM H Muhammad Tambrin menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kalsel H Muhidin dan Pemerintah Provinsi Kalsel atas dukungan fasilitasi yang diberikan untuk penyelenggaraan kegiatan ini.

Pihaknya ujar Tambrin, juga menyediakan sekitar 5000 kotak snack dan air mineral yang dibagikan kepada jamaah yang diperkirakan mencapai 7.000 orang itu.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin KH Miftah Faqih yakni Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kalsel sekaligus Koordinator Wilayah Kalimantan.

 

 

Admin