Wawancara Sekda Prov Dan Kadis Pariwisata Kalsel

 

BANJARMASIN, Lensa-Banua. Com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif melalui gelaran Banua Kreatif Festival 2025 yang resmi dibuka pada Jumat (5/12).

Acara yang mengusung tema “Titik Kumpul” ini menjadi wadah besar bagi para pelaku seni dan kreator dari 17 subsektor ekonomi kreatif untuk berkarya, berkolaborasi, dan menunjukkan potensi terbaiknya.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Syarifuddin, menilai festival ini sebagai momentum penting untuk mengangkat kembali nilai budaya dan kekuatan kreativitas lokal agar mampu bersaing lebih luas.

“Ini merupakan hal yang sangat menarik bagi kita, di mana Banua Kreatif Festival menampilkan para pelaku seni dan kreator yang mengangkat cerita-cerita masa lalu dan dikemas dengan menarik. Harapan kita para seniman, budayawan, dan kreator terus mengembangkan aktivitasnya. Inilah wadah bagaimana kreasi lokal bisa berkembang dengan baik dan akan terus kita dukung,” ujarnya.

Selain fokus pada penguatan sektor ekonomi kreatif, Syarifuddin juga menyampaikan bahwa pada kesempatan ini pemerintah daerah turut menggalang bantuan kemanusiaan untuk korban musibah banjir di sejumlah wilayah Sumatera.

“Sebagai bentuk kepedulian sesama, kita mengajak masyarakat untuk membantu saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang mengalami musibah. Bantuan berupa pakaian layak pakai maupun materi sangat dibutuhkan untuk meringankan beban mereka,” tambahnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Iwan Fitriadi, menegaskan bahwa keberlanjutan sektor ekonomi kreatif hanya dapat tercapai melalui kolaborasi dan pemberian ruang berkarya.

“Kreatif Festival dengan tema Titik Kumpul membuktikan bahwa ekonomi kreatif akan tumbuh ketika ide diberi ruang dan karya diberi kesempatan. Kami berharap seluruh pelaku ekonomi kreatif dari 17 subsektor bisa bersinergi mengembangkan ide sesuai bidang masing-masing,” jelasnya.

Menurut Iwan, tiga subsektor yang saat ini paling berkembang adalah kuliner, kriya, dan fashion. Namun event ini memberikan panggung luas bagi subsektor lain termasuk film, animasi, musik, seni pertunjukan, fotografi, hingga aplikasi digital.

Festival ini juga menjadi ajang kolaborasi lintas generasi. Disebutkan, sekitar 7.000 pengunjung diperkirakan hadir selama tiga hari pelaksanaan kegiatan.

“Generasi Z yang hadir diharapkan bisa belajar, berkolaborasi dan mengambil pengalaman dari para pelaku senior ekonomi kreatif. Inilah kesempatan bertukar gagasan dan membuka peluang masa depan kreatif yang lebih kuat,” ungkapnya.

Banua Kreatif Festival menjadi bagian dari upaya Pemprov Kalsel dalam memperkuat ekonomi alternatif berbasis talenta dan budaya lokal. Ajang ini mempertemukan pelaku usaha kreatif, pemerintah, komunitas, dan publik dalam satu ruang interaksi.

Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya karya-karya kreatif yang mampu menembus pasar nasional hingga internasional.

Direktur Banua Kreatif Festival Aswin Nugroho menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai ruang pertemuan lintas komunitas dan generasi untuk membangun masa depan ekonomi kreatif yang lebih kuat.

“Banua Kreatif Festival ini bukan sekadar acara pameran karya, tetapi titik temu bagi semua pelaku kreatif untuk saling bertukar gagasan, membangun jaringan, dan menciptakan kolaborasi yang berdampak. Kita ingin menunjukkan bahwa Banua punya potensi besar dan siap bersaing di level nasional maupun internasional,” tegasnya.

Aswin menambahkan bahwa animo masyarakat sangat tinggi. Selama tiga hari pelaksanaan, sekitar 7.000 pengunjung ditargetkan hadir dan mengikuti rangkaian program workshop, pertunjukan seni, talkshow, hingga business matching.

“Kami berharap generasi muda, terutama Gen-Z yang hadir, bisa mendapatkan inspirasi, peluang kerja sama, dan keberanian untuk memulai karya baru,” ujarnya.

 

Admin

By Pimred Febri

Terupdate Dan Terkini